Negara – negara yang tergolong miskin memiliki GDP (Gross Domestic Product) atau dalam bahasa Indonesia Produk Domestik Bruto (PDB) yang sangat rendah per kapita.
Dari GDP per kapita dapat terlihat gambaran kehidupan dari warga sebuah negara.
Ada tiga lembaga terkemuka yang menghitung GDP per kapita di dunia, yakni The International Monetary Fund (Dana Moneter Internasional), The Central Intelligence Agency (Badan Intelijen Pusat) dan The World Bank (Bank Dunia).
Apabila mengukur nilai GDP per kapita tersebut, berikut inilah daftar 10 negara termiskin di dunia.
10. Sudan Selatan (GDP Per Capita = $1500)
Sejak berdirinya Sudan Selatan, sebuah negara di Timur Tengah yang diapit daratan pada 2011, GDP per kapita negara ini menurun secara non-linear. Sebagian besar yang berpengaruh terhadap nilai tersebut adalah perang saudara yang berkelanjutan yang dimulai pada 2013.
Akibat dari perang saudara terdapat jutaan orang yang mengungsi dan kelaparan. Selain itu, di atas semua ini, kedua belah pihak yang berperang telah melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Sudan Selatan.
Kondisi perang saudara mengarahkan negara ini pada kemiskinan. Delapan puluh persen orang yang tinggal di Sudan dikategorikan “miskin pendapatan” dan harus bertahan hidup dengan kurang dari $ 1 sehari.
Baca Dulu : 7 Negara Di Dunia Yang Tercatat Memiliki Pajak Tertinggi
Delapan puluh lima persen dari populasi terlibat dalam pekerjaan tidak dibayar dan sepertiga dari populasi tidak memiliki akses ke makanan yang aman.
9. Eritrea (GDP Per Capita = $1400)
Eritrea merupakan sebuah negara yang sangat kecil di Afrika. Meskipun tercatat sebagai negara termiskin ke-9 di dunia, negara ini telah membuat kemajuan besar.
GDP per kapita Eritrea pada tahun 1992 hanya di bawah $800, sedangkan sekarang sudah mencapai $1400. Akan tetapi, nilai tersebut masih tergolong sangat rendah untuk negara yang memiliki populasi lebih dari 5 juta orang.
Penyebab kemiskinan di negara ini cukup beragam. Dari faktor lingkungan, Eritrea selalu menghadapi kekeringan dan dengan 80 persen populasi berprofesi sebagai petani tentu saja ini membuat produktivitas sangat rendah untuk 80 persen orang yang tinggal di Eritrea.
Selain itu, terdapat masalah kekurangan sumber daya keuangan di Eritrea sehingga menyebabkan kurangnya perusahaan swasta besar dan tingkat pertumbuhan produksi industri pun sangat rendah yaitu hanya 5,4 persen.
8. Mozambik (GDP Per Capita = $1,250)
Mozambik selalu memiliki PDB per kapita yang rendah. Sejak hari kemerdekaan mereka pada tahun 1975, Mozambik sudah dianggap sebagai salah satu negara termiskin di dunia.
Kebijakan sosialis dan kesalahan sistem ekonomi semakin memiskinkan negara ini. Tercatat hampir 50 persen populasi Mozambik hidup dalam kemiskinan yang buruk.
Terlebih lagi, situasi semakin diperburuk oleh kurangnya upaya dan menghasilkan pengurangan kemiskinan sehingga pertumbuhan ekonomi lambat dan tidak menguntungkan semua warga negara Mozambik secara merata.
Potensi untuk penuntasan kemiskinan di Mozambik adalah di bidang pertanian karena sebagian besar penduduk Mozambik bekerja di bidang ini. Selain itu, inovasi dalam teknologi dan input lainnya juga akan sangat bermanfaat bagi para pekerja di sana.
7. Nigeria (GDP Per Capita = $1,200)
Empat puluh persen penyumbang GDP per kapita Nigeria adalah pertanian. Pertanian menyediakan 80 persen mata pencaharian untuk para penduduk negara ini.
Kemiskinan yang ada di Nigeria disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan populasi, kurangnya ketahanan pangan, dan rendahnya kualitas pendidikan.
Selain pertanian, sektor besar lain dari ekonomi Nigeria adalah uranium. Namun demikian, sektor ini terganggu dalam beberapa tahun terakhir oleh aktivitas teroris yang membuat pemerintah meningkatkan pengeluaran untuk keamanan. Masalah tersebut menuntun Nigeria semakin ketergantungan pada bantuan asing.
Terdapat juga kasus bahwa banyak keluarga di Nigeria berisi rata – rata enam anggota sehingga negara ini mengalami peningkatan populasi yang tidak seimbang dengan lahan pertanian. Meskipun GDP per kapita di Nigeria sedang meningkat, konflik yang berkelanjutan dan pertumbuhan populasi yang cepat membuat situasi ekonomi menjadi rintangan yang sulit untuk diatasi.
6. Malawi (GDP Per Capita = $1,168)
Malawi adalah negara dia Afrika yang sangat bergantung pada donor eksternal untuk stabilitas ekonomi di bawah standar. Faktanya, pertumbuhan GPD per kapita di Malawi menurun sejak 1961.
Mengingat bahwa ekonomi domestik di Malawi sangat bergantung pada pertanian yang membutuhkan hujan, kondisi geografi Malawi yang rentan terhadap kekeringan membuatnya mengalami kesulitan.
Perubahan iklim dan tingkat pertumbuhan populasi turut memperburuk masalah kemiskinan yang mengakibatkan kekurangan pangan dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya itu, korupsi pemerintah juga banyak terjadi di Malawi.
Di tengah kekacauan tersebut, di sektor kesehatan anak dan ibu Malawi mengalami peningkatan yang cukup besar. Hal ini didukung oleh peningkatan dalam perawatan prenatal, vaksinasi dan bantuan kelahiran yang terampil.
5. Somalia (GDP Per Capita = Tidak Diketahui)
Somalia berada di daftar negara termiskin di dunia karena data ekonomi mereka sangat tidak jelas. GDP per kapita negara ini hanya sekitar $ 500 menurut Bank Dunia.
Yang diketahui tentang Somalia adalah kurangnya kualitas pendidikan yang menyebabkan kurang dari setengah anak – anak Somalia yang mengenyam bangku sekolah.
Selain itu, kesempatan kerja juga sangat sedikit yang dipengaruhi pula oleh agama konservatif yang ketat dalam budaya Somalia dan cenderung membuat orang yang lebih muda beralih ke kelompok ekstremis.
Dengan pertumbuhan populasi yang cepat, peningkatan terutama dalam infrastruktur tidak dimiliki Somalia sebelum jatuhnya otoritas pusat pada tahun 1991.
Peningkatan juga kurang terjadi di ibukota negara ini sendiri, yakni Mogadishu, dan mengarah pada indikasi bahwa daerah pedesaan masih perlu ditingkatkan.
4. Liberia (GDP Per Capita = $900)
Peran besar yang menyebabkan Liberia menjadi negara termiskin di dunia adalah perang saudara dan kesalahan pengurusan ekonomi oleh pemerintah. Liberia pasca perang saudara (2010 – 2013) sudah siap kembali secara ekonomi, akan tetapi menghadapi kondisi sulit yaitu wabah Ebola yang menyerang di tahun 2014.
Liberia tercatat sebagai negara dengan tingkat kematian ibu terburuk ke-7 di dunia dan tingkat kematian perempuan di antara yang tertinggi di dunia yang disebabkan oleh mutilasi alat kelamin perempuan yang tinggi.
Menurut data CIA menyebutkan bahwa kemajuan yang signifikan telah dibuat dalam mencegah kematian anak, meskipun masalah ada pada kurangnya petugas kesehatan dan infrastruktur.
Kematian bayi dan anak semakin menurun hampir 70 persen sejak tahun 1990 dan tingkat pengurangan tahunan sekitar 5,4 persen termasuk yang tertinggi di Afrika.
3. Republik Demokrasi Kongo (GDP Per Capita = $800)
Konflik yang sedang berlangsung di Republik Kongo membuat ketidakstabilan ekonomi yang berkelanjutan dan tak terhindarkan. Situasi ini menurunkan hasil, meningkatkan pengeluaran konflik, meningkatkan utang luar negeri dan telah membuat penduduk Kongo dalam kondisi yang sangat buruk.
Kemudian, kondisi seperti itu membuat manajemen makanan atau sumber daya yang kronis, kurang gizi yang kronis, rendahnya tingkat vaksinasi, ketersediaan air minum yang memadai, dan layanan publik yang berkualitas sangat rendah.
Sulit untuk mengukur peningkatan yang terjadi di Kongo karena data yang tidak jelas. Selain itu, dapat dikatakan mayoritas dari ekonomi DPC yang terjadi di luar sektor adalah ekonomi formal tradisional (pasar gelap).
2. Burundi (GDP Per Capita = $770)
Dalam 27 tahun terakhir, GDP per kapita di Burundi tidak terjadi perubahan atau peningkatan yang signifikan. Burundi, negara Afrika yang terkurung daratan, memiliki sangat sedikit sumber daya alam serta manufaktur yang berkualitas. Sembilan puluh persen dari populasinya adalah pertanian.
Hampir setengah dari pendapatan Burundi berasal dari bantuan luar negeri. Kemudian, sebagian besar sisanya bergantung pada ekspor kopi dan teh. Produksi barang – barang ini pun dipengaruhi oleh cuaca dan harga kopi serta teh di pasar internasional. Karena bukan merupakan variabel konstan, tentu hal tersebut sulit bagi negara ini.
Burundi menderita kekurangan makanan dan kekurangan air bersih yang menyebabkan kekurangan gizi anak sebanyak 60 persen. Pemerintah telah menetapkan Visi 2025 bekerja sama dengan Program Pembangunan PBB dan Institut Masa Depan Afrika demi upaya mengurangi kemiskinan hingga 33 persen pada tahun 2025.
1. Republik Afrika Tengah (GDP Per Capita = $700)
Konflik menyebabkan dunia internasional menyumbangkan dukungan keuangan kepada Republik Afrika Tengah. Krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung menciptakan tingkat kematian yang tinggi dan harapan hidup yang rendah, peningkatan angka penyakit termasuk malaria dan malnutrisi, sistem perawatan kesehatan yang tidak memadai, keamanan pangan genting, dan konflik bersenjata.
Banyak sekolah ditutup. Selain itu, terdapat krisis pengungsi yang sedang berlangsung di dalam dan luar karena konflik yang dimulai pada kudeta tahun 2012 tersebut. Republik Afrika Tengah memiliki salah satu distribusi kekayaan yang paling tidak setara di dunia selain dari ekonomi yang kurang.
Baca Juga : 11 Negara Di Dunia Yanng Memperbolehkan Prostitusi atau Pelacuran
Hal ini karena berbagai alasan geografis dan pertanian, manajemen ekonomi yang buruk, tenaga kerja yang tidak terampil dan sistem transportasi yang buruk dan menghambat perdagangan.
Demikianlah daftar 10 negara termiskin di dunia berdasarkan GDP per kapita. Semoga menambah informasi!