Sepertinya sudah menjadi rahasia umum bahwa Suku Dayak adalah salah satu suku dari Indonesia yang paling terkenal. Selain karena tari-tariannya yang berulang kali mendapat penghargaan di kancah internasional, Suku Dayak juga terkenal akan tabiat serta kesaktiannya.
Salah satu suku terbesar di Borneo
Suku Dayak adalah salah satu suku terbesar di Pulau Kalimantan selain suku Banjar. Suku Dayak sendiri hidup tersebar di seluruh sudut Kalimantan, dan dibagi menjadi enam rumpun (sub-suku): rumpun Klemantan, rumpun Iban, rumpun Apokayan, rumpun Murut, rumpun Ot Danum-Ngaju, serta rumput Punan.
Sebelum agama mulai menyebar di tanah Kalimantan, Suku Dayak adalah penganut paham animisme, yakni paham di mana orang-orang menyembah roh nenek moyang dengan cara melakukan ritual-ritual tertentu.
Inilah mengapa Suku Dayak amat menghargai leluhur mereka, bahkan sampai sekarang (walaupun sebagian besar dari mereka sudah tidak menyembah nenek moyang lagi).
Sebenarnya, Suku Dayak terkenal ramah dan terbuka pada pihak-pihak yang menghargai budaya mereka. Buktinya, kebudayaan Suku Dayak seperti mandau (senjata tradisional) dan pakaian tradisionalnya sudah dibanggakan ke mana-mana.
Namun, Suku Dayak juga terkenal tidak segan untuk melakukan apa pun apabila ada oknum yang membuatnya tersinggung, termasuk menunjukkan ”kesaktiannya”.
Ilmu Gaib Suku Dayak
Salah satu ilmu gaib milik Suku Dayak yang sudah turun-temurun digunakan adalah racun paser.
Racun paser adalah racun tak kasat mata yang dikirimkan kepada korban melalui media angin. Jika racun paser sudah masuk ke dalam tubuh korban, maka korban akan merasakan gangguan kulit (gatal dan kering) yang menyiksa. Konon, siksaan itu bahkan sampai terasa ke sumsum tulang, lho!
Ilmu gaib Suku Dayak lain yang tak kalah mengerikan adalah Pasukan Hantu (The Ghost Warrior).
Sebenarnya, terdapat banyak teori mengenai Pasukan Hantu Suku Dayak. Ada yang berteori bahwa Pasukan Hantu sebenarnya adalah prajurit-prajurit manusia asli dari Suku Dayak, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa Pasukan Hantu adalah makhluk halus yang sudah sejak dulu diperintahkan untuk menjaga Borneo dan segenap Suku Dayak.
Baca juga
Jika Pasukan Hantu adalah benar makhluk halus, konon, ia telah bersemedi di Borneo selama ratusan tahun dan baru akan ”bertindak” jika ada yang mengganggu keselamatan Borneo. Ada juga sumber yang berkata bahwa ia adalah jelmaan burung Enggang, makhluk yang dianggap keramat oleh Suku Dayak.
Ngomong-ngomong, berdasarkan keterangan dan sumber-sumber yang ada, pada zaman penjajahannya, Belanda tidak pernah berhasil menaklukkan tanah Kalimantan akibat kesaktian dan kemampuan Suku Dayak, lho!
Jika sedang menyerang, Suku Dayak pasti menggunakan mandau atau sumpit beracun, sementara Belanda menggunakan pistol. Ketiganya sama-sama merupakan senjata yang mematikan, tapi anehnya, peluru Belanda tidak pernah berhasil membunuh anggota Suku Dayak. Anggota Suku Dayak hanya akan terluka, lalu disembuhkan oleh dukun (sikerei) dalam beberapa hari.
Peristiwa Sampit
Masih ingatkah kamu pada tragedi Sampit yang terjadi pada tahun 2001 lalu?
Insiden antara Suku Dayak dan Suku Madura tersebut sempat menggegerkan dunia akibat kengeriannya. Beberapa kengerian yang terjadi adalah dipenggalnya ratusan kepala orang Madura di sepanjang Jalan Sampit.
Hal ini terjadi karena sebenarnya, Suku Dayak memiliki budaya perburuan kepala yang sudah punah, tetapi dihidupkan kembali saat tragedi Sampit.
Namun, hal paling mengerikan tentang tragedi Sampit adalah desas-desus bahwa insiden tersebut ”ditunggangi” oleh oknum-oknum gaib dari Suku Dayak, seperti Prajurit Hantu dan Panglima Burung.
Konon, saat orang-orang Madura lari dan bersembunyi di hutan, Suku Dayak menggunakan kekuatan Panglima Burung untuk mengejar dan memberitahu lokasi persembunyian orang Madura.
Hal-hal gaib lain yang terjadi adalah tidak ikut terbakarnya rumah suku lain saat rumah orang Madura dibakar oleh orang Dayak (padahal jaraknya dekat), kebalnya tubuh beberapa orang Dayak terhadap api dan senjata, kemampuan Suku Dayak ”mencium” aroma Suku Madura (sehingga Suku Madura mudah untuk dikejar), dan terbangnya mandau.
Baca juga
- Nagagini: Karakter Mitologi Indonesia Di Serial Harry Potter
- Misteri Hello Kitty, Sang Boneka Pembuka Jalan Penyembahan Iblis
Sebagai penutup, kesaktian dan tragedi yang pernah dialami Suku Dayak memang membuat beberapa orang takut. Beberapa orang bahkan menganggap bahwa Suku Dayak adalah suku yang kasar dan menakutkan.
Namun, ada baiknya jika kita tidak langsung berasumsi seperti itu. Setiap suku tentu memiliki sejarah serta kepribadiannya masing-masing, entah baik itu baik atau buruk. Daripada saling menyalahkan dan saling benci, akan lebih baik apabila kita saling menghargai dan menjaga persatuan Indonesia.