Tips Meredakan Emosi, Aries dan Leo Wajib Tahu

Diposting pada
Tips Meredakan Emosi, Aries dan Leo Wajib Tahu
Meredakan Emosi, Aries dan Leo Wajib Tahu

Beberapa zodiak, terutama yang berelemen api seperti Aries dan Leo, memiliki sifat mudah meledak yang dibawa sejak lahir. Mereka mudah emosi, terutama jika suatu hal tidak berjalan sesuai dengan yang mereka harapkan. Sebenarnya, memiliki sifat mudah marah bukanlah hal yang salah.

Namun, cara mereka meluapkan emosi seringkali membuat keadaan jadi bertambah parah. Baik Aries maupun Leo sama-sama tak ragu untuk berkata kasar, atau bahkan beradu fisik. Ujung-ujungnya, mereka bisa saja mencelakakan diri mereka sendiri. Oleh karena itu, akan jauh lebih baik bagi mereka untuk belajar meredakan emosi.

Well, lebih baik mencegah munculnya rasa marah, kan, daripada memperbaiki kecelakaan yang timbul setelah amarah reda? .

1. Menenangkan Diri

Saat dikuasai emosi, manusia cenderung sulit untuk berpikir rasional. Solusi pun susah untuk ditemukan, dan masalah tak kunjung selesai.


Cara yang dapat dilakukan adalah menenangkan diri dengan berbagai metode, seperti menarik napas dalam-dalam, membayangkan hal-hal yang menenangkan, menghitung angka satu sampai sepuluh, hingga izin mencuci muka sebentar di toilet. Secara natural, air akan membuat rasa marah reda, juga membuat kamu merasa segar kembali.

Perlu diketahui, setiap orang punya cara terefektif mereka masing-masing untuk menenangkan diri, termasuk juga kamu. Oleh karena itu, sebaiknya kamu mencari cara kamu sendiri dan tidak berpatokan pada cara orang lain.

2. Mencoba Berempati

Jika emosi kamu tersulut karena kesalahan yang orang lain lakukan, cobalah untuk berempati terhadap kesulitan yang mungkin saja dialami oleh orang tersebut.

Sebagai contoh, jika kamu merasa marah pada seorang rekan kerja karena ia terlambat memberikan laporan, cobalah berpikir bahwa mungkin, rekanmu tersebut memiliki masalah yang membuatnya kurang fokus saat bekerja.

Mungkin juga ia tidak fokus bekerja karena harus menyelesaikan pekerjaan lain, mengingat ia butuh uang tambahan untuk keluarganya.

Berempati, selain membuat emosi kamu lebih terkontrol, juga membuat kamu lebih memahami keadaan orang sekitar. Kemampuan intrapersonal kamu pun jadi ikut meningkat.

3. Menganalisis Dampak Negatif yang Mungkin Terjadi

Saat kamu dikuasai emosi, cobalah untuk memikirkan kejadian negatif yang bisa saja menimpa kamu, terutama jika kamu meluapkan emosi dengan cara yang tidak pantas.

Baca juga

Contoh kejadian negatif yang bisa kamu pikirkan adalah kamu bisa dipecat dari pekerjaan, atau dibenci serta digunjingkan oleh banyak orang. Well, kamu tentu tidak mau hal itu terjadi, kan?

4. Berpikir Bahwa Marah Tak Ada Gunanya

Ingatlah, melampiaskan emosi lebih banyak mendatangkan hal negatif daripada hal positif untuk kamu. Melampiaskan emosi tidak memberikan solusi, juga tidak membuat masalah kamu selesai.

Cobalah berpikir bahwa dengan melampiaskan amarah, kamu hanya membuang-buang waktu. Akan lebih baik jika kamu bersikap proaktif, yakni berorientasi pada solusi dan logika daripada perasaan.

5. Alihkan Perhatian Kamu

Kalau kamu merasa bahwa masalah kamu terlalu berat dan emosi kamu susah dikendalikan oleh empat cara di atas, cobalah untuk meninggalkan ruangan.

Alihkan perhatian kamu dengan udara yang segar, pemandangan di balik jendela, atau cobalah mengingat memori-memori indah bersama orang tersayang. Ketika kamu merasa bahwa perasaan kamu sudah lebih baik, barulah kamu bisa kembali ke ruangan untuk menyelesaikan masalah kamu.

6. Belajar Mengontrol Energi

Sebagai cara terakhir yang bersifat preventif, kamu harus belajar mengontrol energi kamu, bahkan sesekali melepaskannya agar hati kamu lega. Dua cara terbaik yang sudah terbukti keampuhannya dalam mengontrol energi adalah menulis dan berolahraga.

Baca juga

Namun, jika kamu merasa bahwa dua kegiatan itu memakan terlalu banyak waktu, kamu bisa melakukan hal lain: berteriak. Psst, menurut penelitian, berteriak bagus untuk kesehatan mental kamu, lho! Hanya saja, kamu harus memastikan kalau kamu sedang sendiri, ya.