Berbicara tentang tempat angker di Bandung, Taman Maluku pasti merupakan salah satu tempat yang tak bisa dilupakan. Bersama dengan Rumah Kentang dan SMA Negeri 3 Bandung, Taman Maluku menjadi tempat yang paling sering diulas oleh penggila hal-hal supernatural.
Memangnya ada apa saja, sih, di Taman Maluku? Temukan jawabannya di bawah ini, yuk!
Profil Taman Maluku
Taman Maluku adalah taman yang terletak di Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung. Letaknya sendiri hanya sekitar satu kilometer dari ikon Kota Bandung, yakni Gedung Sate. Ia juga berada tak jauh dari Rumah Kentang dan track lari Saparua.
Meskipun luas dan memiliki berbagai spot menarik, ornamen yang paling terkenal sekaligus paling mengerikan dari Taman Maluku adalah Patung H. C. Verbraak yang diletakkan di sudut taman, menghadap ke arah Jalan Seram.
Menurut keterangan para saksi, mata patung tersebut bisa bergerak mengikuti manusia yang menatapnya, lho!
Sejarah H. C. Verbraak, Pastor yang Tak Pernah Menginjakkan Kaki di Bandung
H. C. Verbraak adalah seorang pastor yang lahir di Rotterdam pada tahun 1835. Ia sempat ingin menjadi pedagang, tetapi pada usianya yang ke-27, ia memutuskan untuk belajar teologi, lalu menjadi pastor.
Setelah melalui perjalanan karier yang berlika-liku, beliau akhirnya memutuskan untuk mengabdikan hidupnya di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Beliau memulai perjalanannya pertama kali di Padang pada tahun 1872, lalu lanjut ke Aceh pada tahun 1874.
Setelah ia memutuskan untuk berhenti bekerja pada usia mendekati 80 tahun, ia pindah ke Magelang, lalu menghabiskan masa tuanya di sana sampai meninggal.
Baca juga : Misteri Rumah Kentang Yang Terkenal Angker Menyeramkan
Walaupun sudah jelas bahwa H. C. Verbraak meninggal akibat penyakit masa tua yang ia derita, masih banyak, lho, yang beranggapan bahwa H. C. Verbraak meninggal akibat kecelakaan pesawat. Konon katanya, pesawat yang beliau tumpangi jatuh persis di tempat patung itu sekarang berdiri.
Eits, informasi tersebut adalah informasi yang salah, ya! Tidak ada pesawat yang pernah mengalami kecelakaan lalu jatuh di wilayah Taman Maluku, kok!
Pembuatan Patung H. C. Verbraak
Berkat jasanya sebagai pastor yang telah mengayomi dan mengasihi banyak orang, termasuk ribuan tentara Belanda, Pemerintah Belanda memberikan penghargaan untuk beliau sebagai warga kota teladan.
Bahkan, lembaga The Dutch East Indian Army yang beroperasi di Bandung sampai mengumpulkan dana dan membuat patung yang diilhami oleh sosok H. C. Verbraak. Patung tersebut diletakkan di sudut Taman Maluku.
Pada zaman penjajahan Jepang, banyak patung buatan Belanda yang diambil paksa dan dijadikan bahan untuk membuat amunisi perang. Namun, patung H. C. Verbraak disembunyikan, dan baru dipasang kembali setelah penjajahan Jepang berakhir.
Kengerian Patung H. C. Verbraak
Jika dilihat pada siang hari, patung H. C. Verbraak memang terlihat biasa saja. Patung tersebut hanyalah patung berwarna gelap dengan tinggi empat meter, lengkap dengan sedikit penjelasan di bawahnya. Namun, pada malam hari, patung tersebut diisukan suka berpindah tempat, lho! Patung tersebut juga suka mengikuti orang yang kebetulan melintas di dekatnya pada malam hari.
Menurut kamu, apakah itu hanya ilusi cahaya belaka? Atau benar-benar ulah makhluk gaib?
Tak hanya itu, banyak saksi juga mengaku pernah melihat makhluk-makhluk halus lainnya di Taman Maluku. Sebut saja Buto Ijo, Genderuwo, hingga Kuntilanak.
Taman Maluku pada Masa Penjajahan Belanda
Menurut keterangan “orang pintar” yang pernah ke sana, Taman Maluku memang penuh oleh makhluk gaib, terutama yang berasal dari Belanda.
Konon katanya, dulu, taman ini merupakan sarana rekreasi bagi orang Belanda pada masa penjajahan. Mereka sering ke sini untuk menghabiskan waktu senggang bersama keluarga dan orang tersayang.
Baca juga : Kisah Mistis Pohon Bunut Bolong Yang Terkenal Angker
Bahkan, taman ini mendapat julukan spesial tersendiri: Paradisi In Sole Paradisus Terrestris. Artinya adalah “Tanah Surga di bawah Cahaya Matari”.
Oleh karena itu, makhluk-makhluk gaib Belanda yang merasa kesepian kerap mengunjungi taman ini untuk mengenang masa lalu.