Terbalik, 10 Orang yang Justru Minta Untuk Dipenjara

Diposting pada
Orang Yang Minta Dipenjara
Orang Yang Minta Dipenjara

Penjara itu adalah tempat yang sebisa mungkin dihindari oleh orang-orang, jadi sebuah hal yang mengejutkan jika ada orang yang memang meminta kepada para hakim dan petugas kepolisian agar memenjarakan dirinya saja.

Dalam beberapa kasus, orang-orang ini memang akan dipenjara dan meminta kepada hakim untuk memberatkan hukumannya.

Namun, di kasus lainya ada juga orang-orang yang sengaja berbuat kejahatan agar bisa dipenjara. Ada banyak alasan kenapa mereka melakukan hal ini.

Beberapa ada yang mengincar makan gratis, perawatan gratis dan punya tempat tinggal yang aman di penjara. Serta, ada juga yang ingin menghindari suatu hal khusus, misalnya istri yang bawel.


10. Eric Torpy

Eric Torpy
Eric Torpy

Pada Oktober 2005, pengadilan di Oklahoma menjatuhkan hukuman penjara 30 tahun kepada Eric Torpy atas pencurian dan percobaan pembunuhan yang ia lakukan.

Tropy lalu meminta kepada hakim untuk menambah hukumannya menjadi 33 tahun karena agar mirip dengan nomor punggung Larry Bird. Secara mengejutkan, hakim menerima permintaannya tersebut.

Enam tahun kemudian, Eric mengaku menyesali permintaan bodohnya tersebut. Kehidupan di penjara benar-benar mengubah pemikirannya dan ia menyalahkan hakim kenapa menerima permintaanya saat itu.

Baca Juga : 10 Hal Teraneh di Dunia yang Ditemukan Dalam Got

Menurutnya tiga tahun itu adalah waktu yang lama dan seharusnya para hakim tak mengabulkannya dengan mudah.

9. Lance Brown

Lance Brown
Lance Brown

Di bulan Juli 2011, Lance Brown bebas dari penjara terkait tindak kejahatan perampokan bank yang ia lakukan. Namun, ia menemukan fakta bahwa hidup di luar itu ternyata sangatlah sulit apabila kamu menjadi gelandangan.

Jadi, ia kembali ke pengadilan untuk bertemu lagi dengan polisi yang mengurusnya dulu.

Lance meminta polisi tersebut untuk memenjarakannya lagi–sebuah permintaan yang ditolak tentu saja karena ia tak berbuat kejahatan apapun. Lance yang nekat akhirnya berbuat kejahatan saat itu juga.

Pertama, Lance mengatakan akan membunuh Presiden Obama. Namun, ia tak ditangkap karena ancaman tersebut tak ada bukti. Lalu, ia meninggalkan pengadilan, mengambil sebuah batu bata dan melemparkannya ke pintu pengadilan.

Batu bata itu menghancurkan kaca yang bernilai hingga $1.400. Lance akhirnya ditangkap.

Lance ditahan selama 9 bulan sebelum akhirnya diadili pada April 2012. Ia mengatakan bahwa ia sengaja melakukan tindak kejahatan karena ia kelaparan dan tak punya tempat tinggal.

Ia akhirnya diberi hukuman sebulan tambahan penjara dan tiga tahun masa percobaan.

8. Lawrence John Ripple

Lawrence John Ripple
Lawrence John Ripple

Di tahun 2017, Lawrence John Ripple yang berusia 70 tahun merampok bank karena ia ingin dipenjara–agar ia bisa menjauh dari istrinya, karena mereka sedang bertengkar hebat.

Ia lalu menuju ke bank yang berada di jalan yang sama dengan kantor polisi. Di sana, ia mengatakan kepada teller bahwa ia punya senjata dan ia menginginkan uang.

Setelah teller memberikan uang, Ripple bukannya melarikan diri, namun menunggu dengan sabar kedatangan polisi di TKP.

Ia dijatuhi hukuman 37 bulan penjara, namun ia dibebaskan setelah para hakim meyakini bahwa Ripple punya gangguan jiwa. Ia dinilai menderita depresi.

7. James Verone

James Verone
James Verone

James Verone pada tahun 2011 lalu merampok sebuah bank. Ia tak merampok banyak, cuma $1 saja. Ia masuk ke bank tersebut dan memberikan teller sebuah catatan yang bertuliskan, “ini adalah perampokan bank, tolong berikan aku satu dollar saja.”

Si teller yang ketakutan dan terkejut dengan permintaannya tersebut tetap saja memberikan uang kepada James. Lalu, seperti Ripple di atas, James menunggu kedatangan polisi di lobi bank tersebut.

Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa James melakukan tidak kejahatan tersebut agar bisa mendapatkan perawatan kesehatan gratis di penjara. Ia mempunyai benjolan di dadanya dan cidera di punggung serta kakinya.

Ia juga kehilangan pekerjaanya dan sudah menghabiskan seluruh tabungannya karena kesehatannya yang buruk. Perampokan bank ini adalah cara terakhirnya untuk menyelematkan hidupnya.

6. Timothy Dean Alsip

Timothy Dean Alsip
Timothy Dean Alsip

Di tahun 2013, dua tahun setelah James Verone melakukan perampkan, Timothy Dean Alsip juga mengikuti jejaknya untuk mendapatkan perawatan kesehatan gratis di penjara.

Pada 23 Agustus 2013, Alsip masuk ke Bank of Amerika di Portland, Oregon di mana ia memberikan catatan kepada teller yang menjelaskan bahwa maksud dan tujuan kedatangannya ini adalah untuk merampok dan ia meminta $1 saja.

Timothy mendapatkan uangnya dan lagi-lagi, ia juga duduk menunggu polisi dengan sabar di lobi bank. Setelah diselidiki, ia ternyata sudah mencoba mencari bantuan kesehatan sebelum memutuskan untuk merampok bank.

Sebelumnya, ia meminta bantuan kepada orang-orang asing sebelum memanggil 911 beberapa kali dengan alasan bahwa ia ditabrak mobil atau overdosis narkoba.

5. Walid Chaabani

Walid Chaabani
Walid Chaabani

Pada tahun 2014, Walid Chaabani dihukum sebagai tahanan rumah karena tindak kejatahan narkoba. Ia mulai bermasalah dengan istrinya di rumahnya Livorno, Italia. Suatu hari, ia sudah muak lalu memutuskan untuk meninggalkan rumah–yang tentu saja melanggar aturan tahanan rumahnya.

Chaabani mengatakan kepada polisi bahwa ia melakukan hal tersebut karena ia ingin menyelesaikan sisa hukumannya di penjara saja agar ia bisa jauh dari istrinya yang menyebalkan. Polisi menyetujui permintaannya ini.

4. Tahanan Tanpa Nama

Tahanan Tanpa Nama
Tahanan Tanpa Nama

Di tahun 2018, mantan pemain timnas Italia dan legenda dari AS Roma Fracesco Totti menerbitkan autobiografinya yang berjudul, Un Capitano. Di buku tersebut, ia menjelaskan pertemuannya dengan tahanan saat ia mengunjungi sebuah penjara di tahun 2006 lalu.

Saat itu, Totti mengunjungi penjara setelah timnas Italia juara Piala Dunia 2006. Di sana, ia bertemu dengan tahanan yang terus-terusan berteriak, “Aku! Aku! Aku!” sembari mendorong tahanan lain agar ia bisa bertemu Totti dan meminta fotonya–dimana ia berhasil.

Totti lalu diberitahu bahwa tahanan itu sebenarnya sudah dibebaskan seminggu kemarin, namun ia meminta untuk tetap berada di penjara selama seminggu agar ia bisa bertemu Totti. Kepala penjara menyetujuinya karena sang tahanan mengancam akan “melakukan hal gila yang berbahaya agar bisa dipenjara lagi.”

3. Bradley Grimes

Bradley Grimes
Bradley Grimes

Bradley adalah seorang gelandangan yang tak punya pekerjaan. Ia juga menderita autis, sehingga membuat kondisinya tambah sulit saja, sehingga ia menjadi pengemis di jalanan.

Namun, ia ditangkap oleh kepolisian Middlesbrough dan ia dilarang untuk meminta-minta lagi di jalanan, berada di depan restoran-restoran atau tidur di emperan toko saat malam.

Grimes melanggar larangannya tersebut sehingga ia sering ditahan. Dalam beberapa bulan saja, ia ditahan sebanyak dua kali sehari hanya karena ia duduk di halte bis dan tempat duduk umum. Ia melakukan hal ini berulang kali karena ingin mendapatkan tempat tidur yang nyaman di malam hari.

Grimes akhirnya dikabulkan permintaanya. Setelah ia bebas, ia diberikan rumah. Namun ia tetap saja kesulitan mencari uang karena autisnya tersebut. Ia masih saya bersikeras bahwa kehidupan di penjara itu jauh lebih baik.

2. Remaja Tak Bernama

Remaja Tak Bernama
Remaja Tak Bernama

Pada tahun 2013, remaja asal New Zealand berusia 19 tahun meminta kepada polisi agar mengirimnya ke penjara karena ia sudah kehabisan video game untuk ia mainkan di Xbox. Ia ditahan di rumah selama 11 bulan karena suatu sebab yang tak dipublikasikan. Setelah 10 bulan menjalaninya, semua game di Xbox miliknya habis.

Bukannya mencari video game baru untuk dimainkan atau mengulang video game yang sudah ia tamatkan. Ia justru meminta kepada polisi agar menahannya. Polisi setuju dan membiarkannya tinggal di bandara sebulan terakhir masa hukumannya.

1. Pria 35 Tahun Tanpa Nama

Pria 35 Tahun Tanpa Nama
Pria 35 Tahun Tanpa Nama

Di tahun 2014, pria asal Bavaria berusia 35 tahun menelpon nomor darurat dan menanyakan apa cara termudah agar seseorang bisa dipenjara. Pria tersebut mengaku ia baru saja hampir dipenjara, tapi setelah itu ia merubah pikirannya dan ingin dipenjara saja.

Pria itu lalu mengancam akan membuat keributan di kantor polisi terdekat, berharap bahwa hal itu bisa membuatnya ditangkap. Pria itu memang pergi ke kantor polisi di Krumbach namun ia belum sempat membuat gara-gara.

Ia justru meminta kepada para polisi yang ada di sana untuk menangkapnya begitu saja. Mereka menolak permintaan tersebut dan salah seorang polisi mengobrol dengannya sebelum akhirnya membiarkannya pulang untuk memikirkan keputusannya tersebut baik-baik.

Baca Juga : 10 Taman Bermain Paling Ekstrim dan Menyeramkan Di Dunia

Jika dipikir-pikir lagi, banyak alasan dari orang-orang di atas untuk dipenjara memang masuk akal. Apalagi penjara-penjara di luar negeri memang mempunyai kualitas yang jauh lebih baik daripada penjara di Indonesia. Apakah kamu juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisi mereka?